Senin, 07 Maret 2011

Sejarah Domba Garut

Domba Garut yang juga terkenal 
dengan sebutan domba adu 
adalah hasil persilangan dari 
domba Merino dengan domba 
lokal Indonesia dari daerah Jawa 
Barat. Hasilnya sangat 
memuaskan, dimana ukuran 
tubuh domba persilangan 
tersebut jauh labih besar 
daripada domba lokal. Selain 
harganya yang lebih tinggi, 
domba tersebut mempunyai 
kemampuan bertarung yang 
baik. Kompetisi adu domba 
adalah warisan tradisional dari 
daerah Jawa Barat. Kemudian 
masyarakat Jawa Barat mencoba 
untuk melestarikan budaya adu 
domba tersebut.
Tambahkan iklan 
anda di sini. Silakan 
hubungi e-mail:
ady@domba garut.com
Abimanyu, digambar oleh Miralti Firmansyah. Hak penuh 
milik ASR RAMS sejak 1999.
Sebagian masyarakat berpendapat bahwa adu domba adalah kejam, tetapi sebetulnya 
kita sudah berusaha membuat peraturan yang menjauhkan kita dari yang disebut 
penyiksaan binatang. Hal ini sangat berbeda dari jaman dahulu, dimana adu domba 
tersebut harus dilakukan sampai salah satu domba ada yang kalah. Sebagai contoh dari 
pembaruan peraturan tersebut dalam adu domba, kita hanya memperbolehkan maksimal 
sebanyak 25 pukulan (bagi kelas A). Domba kelas A adalah domba dengan berat badan 
lebih dari 80 Kg (Kilograms), atau kira-kira 175 Lbs (Pounds). Informasi lebih lanjut dari 
peraturan tersebut dapat dilihat pada bagian Kegiatan dari Website ini.

Domba Garut sangat populer di Jawa Barat, oleh sebab itu maka hampir seluruh 
penggemar / petani domba memilih untuk beternak domba Garut. Kita dapat 
mendapatkan domba Garut di beberapa lokasi, seperti Garut, Bayongbong, Cibuluh, 
Cikajang, Cilawu, Leles, Kadungora, Majalaya, Patrol, Sumedang, Tasikmalaya, Sukabumi, 
Cianjur, Bandung, Lembang, dan lokasi lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar