Senin, 07 Maret 2011
Potensi Domba Garut Sebagai Ternak Alternatif
15 12 2009
Pada dasarnya domba dan kambing merupakan jenis hewan ternak pemakan rumput yang tergolong ruminansia kecil, keduanya pun populasinya hampir tersebar merata dan ada di seluruh dunia. Namun bila kita melihat visual fisiknya dengan cermat maka domba berbeda dengan kambing.
Postur tubuh domba cenderung lebih bulat dibandingkan dengan kambing yang ramping. Daun telinga kambing panjang dan terkulai. Bentuk bulu domba pun lebih ikal dan keriting sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bulu wool sedangkan lain halnya dengan kambing yang cenderung lurus.
Hewan ternak domba yang ada sekarang diduga merupakan hasil dometikasi manusia dari 3 jenis domba liar: Domba Mouflon dari Eropa Selatan dan Asia Kecil, Domba Argali dari Asia Tenggara serta Urial dari Asia. Domba-domba ini awalnya diburu secara liar sampai akhirnya diternakkan oleh manusia.
Lebih bernilai komersial
Dibandingkan dengan sapi, babi, kuda dan kerbau sebagai sesama hewan ruminansia, hewan ternak domba lebih dulu memiliki nilai komersial sejak abad 7000 SM. Bahkan di Indonesia keberadaan hewan ternak domba dapat dilihat pada relief Circa 800 SM pada Candi Borobudur. Oleh karenanya tidak heran bila jumlah populasi domba jauh lebih banyak dibandingkan dengan kambing di dunia.
Gambar: www.dombagarut.blogspot.com
Data Food Agricultural Organization (FAO) tahun 2002, jumlah populasi domba dunia kurang lebih 1.034 milyar ekor sedangkan kambing hanya sekitar 743 juta. Populasi terbesar domba dan kambing dunia adalah di negara Tirai Bambu Cina, di mana negara kedua terbesar adalah Australia untuk domba dan India untuk kambing.
Sebagai bagian dari sektor usaha peternakan nasional, prosentase kebutuhan daging domba dan kambing masyarakat Indonesia adalah masih jauh di bawah sub sektor usaha peternakan lainnya seperti ayam/ unggas (56%), sapi (23%) serta babi (13%). Menurut data Ditjen. Peternakan – Deptan RI tahun 2005, konsumsi daging domba dan kambing di masyarakat memang masih sangat rendah yaitu hanya sekitar 5%.
Namun bila melihat potensi kebutuhan daging hewan ternak ini yang pada tiap tahunnya kurang lebih sekitar 5,6 juta ekor untuk kebutuhan ibadah kurban saja, dan belum termasuk kebutuhan pasokan untuk aqiqah, industri restoran sampai dengan warung sate kaki lima yang membutuhkan 2 – 3 ekor tiap harinya, pertumbuhan populasi domba dan kambing adalah belum sebanding dengan angka permintaan yang terus meningkat.
Atraksi Adu Domba
Domba Aduan..
ATRAKSI ADU DOMBA JAWA BARAT.
Adu domba merupakan salah satu kesenian khas rakyat jawa barat yang cukup digemari, terutama di kalangan tradisional. Kesenian ini merupakan peninggalan leluhur yang masih bertahan eksistensinya hingga saat ini.
Antrian domba menunggu giliran pertandingan..
Pada intinya adu domba ialah ajang pamer ketangkasan hewan ternak yang pada akhirnya akan menaikan gengsi suatu perkumpulan ternak tertentu. Para pesertanya ialah peternak-peternak domba yang tersebar hampir di seluruh jawa barat, terutama daerah garut, sumedang, bandung, majalengka dan lainya. Event adu domba dilaksanakan setiap tahun dengan sistim kompetisi, hampir setiap bulan kegiatan ini dilaksanakan bergilir di daerah-daerah. Di bandung arena adu domba salah satunya terletak di lebak siliwangi (di samping lapangan olah raga SABUGA ITB).
Suasana saat atraksi..
Setiap event adu domba selalu dipadati oleh penonton. Kegiatan ini juga memiliki gengsi yang cukup tinggi karena banyak tokoh-tokoh sunda yang juga merupakan penggemar sekaligus pemiliknya, seperti Kang Ibing, Dll.
Hadiah yang diperebutkan juga tidak sembarangan, sebuah mobil atau motor adalah hal yang sudah biasa. Ini tidaklah mengherankan karena harga seekor domba adu bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Seperti halnya pertandingan tinju, ajang ini juga dilengkapi oleh juri penilai, wasit dan pelatih domba yang ikut menari jaipongan setiap kali dombanya beraksi. Biasanya setiap pertandingan dibagi ke dalam dua ronde, dan masing-masing ronde terdiri dari sepuluh kali tumbukan kepala. Adu ketangkasan ini juga dibagi ke dalam kelas-kelas yang berbeda berdasarkan bobot domba petarung.
Salah satu jurus pencak silat sang jawara..
Ajang adu domba juga sering kali diselingi oleh atraksi pencak silat, juga musik tradisional. Ini menjadikan kegiatan sangat meriah dan menarik. Sayangnya peomosi yang masih bersifat internal di kalangan penggemar domba, menjadikan atraksi yang memiliki nilai wisata ini belum bisa menarik wisatawan asing dan mendatangkan devisa bagi daerah. (yogi, indotravelers.com)
Sejarah Domba Garut
Domba Garut yang juga terkenal
dengan sebutan domba adu
adalah hasil persilangan dari
domba Merino dengan domba
lokal Indonesia dari daerah Jawa
Barat. Hasilnya sangat
memuaskan, dimana ukuran
tubuh domba persilangan
tersebut jauh labih besar
daripada domba lokal. Selain
harganya yang lebih tinggi,
domba tersebut mempunyai
kemampuan bertarung yang
baik. Kompetisi adu domba
adalah warisan tradisional dari
daerah Jawa Barat. Kemudian
masyarakat Jawa Barat mencoba
untuk melestarikan budaya adu
domba tersebut.
dengan sebutan domba adu
adalah hasil persilangan dari
domba Merino dengan domba
lokal Indonesia dari daerah Jawa
Barat. Hasilnya sangat
memuaskan, dimana ukuran
tubuh domba persilangan
tersebut jauh labih besar
daripada domba lokal. Selain
harganya yang lebih tinggi,
domba tersebut mempunyai
kemampuan bertarung yang
baik. Kompetisi adu domba
adalah warisan tradisional dari
daerah Jawa Barat. Kemudian
masyarakat Jawa Barat mencoba
untuk melestarikan budaya adu
domba tersebut.
Abimanyu, digambar oleh Miralti Firmansyah. Hak penuh milik ASR RAMS sejak 1999. |
Sebagian masyarakat berpendapat bahwa adu domba adalah kejam, tetapi sebetulnya
kita sudah berusaha membuat peraturan yang menjauhkan kita dari yang disebut
penyiksaan binatang. Hal ini sangat berbeda dari jaman dahulu, dimana adu domba
tersebut harus dilakukan sampai salah satu domba ada yang kalah. Sebagai contoh dari
pembaruan peraturan tersebut dalam adu domba, kita hanya memperbolehkan maksimal
sebanyak 25 pukulan (bagi kelas A). Domba kelas A adalah domba dengan berat badan
lebih dari 80 Kg (Kilograms), atau kira-kira 175 Lbs (Pounds). Informasi lebih lanjut dari
peraturan tersebut dapat dilihat pada bagian Kegiatan dari Website ini.
Domba Garut sangat populer di Jawa Barat, oleh sebab itu maka hampir seluruh
penggemar / petani domba memilih untuk beternak domba Garut. Kita dapat
mendapatkan domba Garut di beberapa lokasi, seperti Garut, Bayongbong, Cibuluh,
Cikajang, Cilawu, Leles, Kadungora, Majalaya, Patrol, Sumedang, Tasikmalaya, Sukabumi,
Cianjur, Bandung, Lembang, dan lokasi lainnya
kita sudah berusaha membuat peraturan yang menjauhkan kita dari yang disebut
penyiksaan binatang. Hal ini sangat berbeda dari jaman dahulu, dimana adu domba
tersebut harus dilakukan sampai salah satu domba ada yang kalah. Sebagai contoh dari
pembaruan peraturan tersebut dalam adu domba, kita hanya memperbolehkan maksimal
sebanyak 25 pukulan (bagi kelas A). Domba kelas A adalah domba dengan berat badan
lebih dari 80 Kg (Kilograms), atau kira-kira 175 Lbs (Pounds). Informasi lebih lanjut dari
peraturan tersebut dapat dilihat pada bagian Kegiatan dari Website ini.
Domba Garut sangat populer di Jawa Barat, oleh sebab itu maka hampir seluruh
penggemar / petani domba memilih untuk beternak domba Garut. Kita dapat
mendapatkan domba Garut di beberapa lokasi, seperti Garut, Bayongbong, Cibuluh,
Cikajang, Cilawu, Leles, Kadungora, Majalaya, Patrol, Sumedang, Tasikmalaya, Sukabumi,
Cianjur, Bandung, Lembang, dan lokasi lainnya
Langganan:
Postingan (Atom)